Kamis, 17 Juni 2010

Kiat Sukses Jadi Orator (Pembicara)

Buku 25 Kiat Dahsyat Menjadi Pembicara Hebat

Buku 25 Kiat Dahsyat Menjadi Pembicara Hebat

Kehidupan yang kita jalani menuntut untuk dapat berinteraksi dengan orang-orang sekitar. Karena manusia adalah makhluk sosial, ia tak dapat hidup sendiri meski menjadi penguasa hebat sekalipun. Di dalam interaksi ini adakalanya kita dituntut sebagai pendengar, namun pada waktu yang lain kita juga diharuskan menjadi pembicara yang bijak. Tak semua orang memiliki seni dan kemampuan bicara yang baik saat berinteraksi dengan orang lain, terlebih saat berbicara di sebuah forum maupun kumpulan masyarakat luas. Keterampilan berbicara dengan baik di depan orang ramai adalah hal yang perlu dilatih. Tak hanya sehari dua hari, namun membutuhkan proses.

Di tengah masyarakat, profesi seperti guru, dosen, trainer, pembicara seminar, orator, penceramah dan sebagainya merupakan profesi yang me-nuntut para pelakunya mampu berbicara dan berkomunikasi menarik dengan para pendengarnya. Keberhasilan dari seorang pembicara dalam menyampaikan sesuatu hal kepada pendengarnya juga tidak terlepas pengaruhnya dari seberapa besar kemampuan teknik berkomunikasi yang dimiliki pembicara tadi.

Sebagai contoh, adakalanya kita merasa bosan dan tidak mengerti sama sekali dengan penjelasan seorang dosen, hanya karena gaya menjelaskan dosen tersebut bersifat monoton, berjam-jam duduk dengan suara pelan tanpa mempedulikan kondisi mahasiswa yang sudah terpecah konsentrasinya. Atau pada saat kita mengikuti pengajian bersama seorang mubaligh yang gaya penyampaiannya tidak menarik dan membosankan. Jangankan mengambil makna dari pesan yang disampaikan mubaligh tadi, malah terkadang justru gunjingan dan cemooh yang muncul disebabkan rasa kantuk yang kerap melanda pendengar.

Bila kita termasuk orang-orang yang memiliki kemampuan buruk pada saat berbicara di depan orang ramai, maka buku 25 Kiat Dahsyat Menjadi Pembicara Hebat inilah solusinya. Buku yang ditulis oleh Rob Abernathy salah seorang staf pengajar di University of Phoenix dan University of California bersama rekannya Mark Reardon (Chief Operating Quantum Learning Network) memberikan suguhan menarik berupa kiat-kiat ampuh bagi para pembicara untuk dapat tampil memukau di hadapan pendengarnya.

Buku ini mena-warkan kepada para trainer, guru, presenter dan sebagainya beberapa trik-trik jitu, di antaranya; bagaimana memaksimalkan pembelajaran, meningkatkan rasa percaya diri, mempererat hubungan dengan pendengar, mengefektifkan dampak pada pendengar, me-ngendalikan kegusaran, meningkatkan daya ingat dan sebagainya. Buku ini menampilkan pemanfaatan strategi pembelajaran yang sesuai otak, sehingga mampu melejitkan kemampuan alamiah seseorang dalam menyampaikan presentasi.

Seperti diungkapkan oleh penulis buku ini dalam kutipan kata pengantar, bahwa kiat-kiat dahsyat yang ada di dalam buku ini sebagian bersifat orisinil dan ada pula yang modifikasi. Kiat-kiat dahsyat ini telah diuji dan digunakan untuk peserta dari pelbagai usia dan tingkatan. Kiat-kiat ini selalu terbukti efektif, memberikan nilai tambah pada teknik pengaturan dan penyampaian informasi. Kiat-kiat ini dipandang sebagai alat yang dapat dikombinasikan dengan skill dan kemampuan alamiah seorang pembicara.

Buku yang tergabung dalam jenis buku pengembangan diri ini cukup padat dan kreatif. Gaya bahasa yang ditampilkan cukup inspiratif dan memotivasi. Pemaparannya singkat, mudah dipahami dan logis. Setiap kiat yang jelaskan dalam buku ini dilengkapi dengan simulasi sederhana yang dapat kita coba untuk latihan menjalankan kiat yang bersang-kutan. Kata-kata inspiratif dari para tokoh hebat juga bertaburan kita temukan dalam buku ini. Meski keseluruhan halaman buku tanpa warna, bentuk SmartBook tadi membantu kita secara efektif untuk memahami, merasakan dan melaksana-kan tiap-tiap kiat yang dije-laskan.

Buku terjemahan yang memiliki judul asli Hot Tips: 25 Ways to Enhance Your Effectiveness as a Communicator ini layak dijadikan koleksi oleh orang-orang yang berprofesi sebagai pembicara, seperti; penceramah, guru, presenter, trainer dan sebagainya. Namun demikian buku ini juga perlu dimiliki oleh setiap orang yang ingin lebih baik tampil dan berbicara di depan umum. Sebab, setiap dari kita suatu ketika tanpa kita minta akan berada pada posisi pembicara. Buku yang diterjemahkan oleh Ria Sirait ini juga menjadi pelengkap buku bertema serupa yakni, Membaca Pikiran Orang Lewat Bahasa Tubuh yang ditulis oleh Dianata Eka Putra terbitan Mizan. Buku ini menjelaskan tentang kiat memahami bahasa tubuh yang dapat menjadi pesan dari seseorang tanpa melalui kata-kata serta bagaimana kita melatih bahasa tubuh kita.***

Sugiarti Ssi
Bergiat di FLP Riau
suzie_chem03@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar