Kamis, 17 Juni 2010

The Psychology Of Selling

The Psychology of selling adalah sebuah buku karya dari Brian Tracy, beliau adalah seorang wiraniaga yang sukses juga seorang guru penjualan dan motivator yang handal.

Dalam bukunya The Psychology of selling beliau mengajarkan bagaimana caranya menjadi seorang penjual atau wiraniaga yang sukses. Pada halaman pertama buku ini diawali dengan sebuah cerita mengenai awal perjalanan Brian Tracy sebagai seorang tenaga penjualan di sebuah perusahaan.

Dia memiliki semangat yang tinggi dan kemauan untuk maju walaupun dia bukan seorang sarjana. Awal dari karirnya tidak berjalan dengan lancar karena dia hanya mampu menjual beberapa barang saja setiap bulannya. Hingga akhirnya dia melihat salah satu seniornya yang sukses dan dia mulai memperhatikan apa saja yang dilakukan leh sang senior??

Semakin diperhatikan semakin dia bingung karena sang senior tidak bekerja lebih keras dari dia, hingga akhirnya dia putuskan untu bertanya langsung pada sang senior dan dari situlah perjalanan karir Brian Tracy mulai menanjak.

Ingin tau resep apa saja yang di berikan sang senior untuk Brian Tracy????

Dapatkan bukunya versi bahasa Inggris di Toko Buku kami

Novel Marmut Merah Jambu Raditya Dika. Novel terbaru Raditya Dika “Marmut Merah Jambu” siap rilis di toko buku pada tanggal 1 Juni 2010 nanti. Buku baru karya cowok stress Radikus Makan kakus ini berbeda dari buku sebelumnya.

Gue termasuk salah satu fans beratnya engkong Radit yang suka banget sama Novel bikinan doi, terutama Kambing Jantan. Dengan hadirnya buku terbaru Marmut Merah Jambu ini bikin gue jadi penasaran, kekonyolan dan ketololan apalagi yang bakal dibacotin sama Radikus. :-/

Menurut Radit, Novel-novel yang udah ditulis dianggapnya suatu kegagalan, setiap kali dia baca lagi selalu mikir, “gila ini buku jelek banget”, kaya penulisnya [ jus pudink.. :) ]. Tapi hal itu yang jadi semangat dia buat menulis lebih baik lagi [apa makin ancur]. :)

Novel Raditya Dika Marmut Merah Jambu berbeda dari novel sebelumnya, katanya gak se-”berantakan” Kambing Jantan, atau se-”kasar” Babi Ngesot, tapi Marmut Merah Jambu punya komedi yang lebih halus dari buku sebelumnya, dan issue yang dibahas di buku tersebut lebih “dalam”.

Inti ceritanya hampir sama kaya Cinta Brontoaurus, di novel terbaru ini lebih banyak ngebahas tentang cinta, tapi bedanya di Marmut Merah Jambu nge-bahas hal-hal yang lebih nyelekit dan pahit lagi. Gimana rasanya menggabungkan antara sakit hati dengan komedi.

Jadi, kebanyakan cerita di Marmut Merah Jambu adalah pengalaman Raditya Dika jatuh cinta, patah hati, dan penuh pengharapan. Cerita cintanya juga ada yang dari SMP, sampai yang sekarang ini. Ada cerita doi ditolak (sering, btw), naksir, diputusin, dan pengharapan sama hubungan yang baru. Semuanya ditulis dengan gaya komedi.

Tapi ada juga tulisan komedi yang bersifat bukan cinta-cintaan, jadi jangan takut kalo yang gak suka baca cerita cinta.

So, kita tunggu aja Novel Marmut Merah Jambu Raditya Dika di toko buku bulan Juni 2010 nanti, kalo udah keluar langsung beli dah. Sukses buat engkong Radikus makankakus [Raditya Dika]. :) capedeh..

Novel Marmut Merah Jambu Raditya Dika

Cinta Sepanjang Amazon

Harusnya kita kenal siapa Mira W., penulis novel terkenal era mama atau tante kita. Karyanya seperti Kemilau Kemuning Senja pernah difilmkan dan Sepolos Cinta Dini pernah dimuat sebagai cerita bersambung di harian Kompas tahun 1978.

Iya, dalam semua novelnya, Mira selalu bicara tentang cinta. Dan bisa dibilang, novel-novelnya kayak ngasih tips ke kita tentang gimana berjuang demi cinta.

Ditambah lagi, kita jadi sedikit tahu mengenai istilah-istilah dalam dunia kedokteran, karena hampir di semua novelnya, pasti ada karakter dokter. No wonder, Mira W. memang lulusan Kedokteran dari Universitas Trisakti, Jakarta.

Di penghujung tahun 2008 ini, Mira W. kembali meluncurkan novel terbarunya berjudul Cinta Sepanjang Amazon. Novel setebal 366 halaman dan ber-cover bunga mawar ini nyeritain tentang Vania yang cinta berat sama Aries, cowok super manja anak pengusaha sukses.

“Novel ini bukan nyeritain tentang kelemahan cewek. Justru di sini saya menggambarkan betapa kuat dan tabahnya Vania menghadapi beragam masalah yang menimpanya. Ini tentang kekuatan wanita,” jelas Mira W., dalam jumpa pers, Kamis (27/11) lalu.

Trus, mengapa cinta mereka digambarkan seperti Sungai Amazon, yah? Baca aja deh, apalagi novel ini bakal dibikin ke layar lebar, loh!
(*/Ft: Berbagai sumber)

SINOPSIS BUKU – Cinta Sepanjang Amazon “Jika aku mencium kakimu memohon ampun, masih adakah harapan untuk membatalkan perceraian kita?”

Aries sangat mencintai istrinya. Dengan cinta sepanjang Sungai Amazon.

“Selama Sungai Amazon masih mengalir,” itu sumpahnya di depan Vania. “Cintaku kepadamu takkan pernah kering.”

Tetapi ketika Vania ingkar janji dan menyakiti hati suaminya untuk kedua kalinya, masih adakah maaf baginya?

Karena harga pengkhianatannya kali ini adalah harga sebuah nyawa!

Penentram Jiwa saat Mabuk Asmara

Novel Tamasya di Taman Cinta

Novel Tamasya di Taman Cinta

CINTA, memang sebuah tema yang nggak ada matinya. Di manapun, kapan pun, dan oleh siapapun akan selalu menarik untuk diperbincangkan. Sebab, cinta merupakan fitrah yang diberikan kepada manusia. Cinta bukan barang terlarang ataupun tercela. Namun, bolehkah cinta dibiarkan liar begitu saja?

Sejarah telah terhiasi dengan berjuta kisah cinta. Tanpa mengenal usia dan massa, cinta hinggap di setiap manusia, karena seseorang tiada bisa hidup tanpanya. Banyak yang berakhir tragis, pilu seperti hati tersayat sembilu. Tapi ada juga yang berakhir bahagia dengan senyum merekah, menghiasi setiap sudut kehidupan.

Tamasya di Kota Cinta ini adalah sebuah realita manusia yang hari ini jauh terperosok ke jurang kenistaan diakibatkan cinta. Bukankah begitu? Mereka telah terbang tinggi karena dimabuk cinta dan dirundung asmara. Apalagi, genderang pergaulan bebas telah ditabuh begitu kerasnya, membuat manusia semakin lupa daratan dan mempertuhankan hawa nafsu atas nama cinta. Sehingga setan pun semakin bertepuk tangan kegirangan karena berhasil menjauhkan manusia dari fitrahnya. Ya..kan?

Semakin populernya jejaring pertemanan seperti sekarang; friendster, myspace, dan facebook, juga memberikan andil besar serta memudahkan setan melemparkan jaring-jaring perangkapnya. Bak mata uang yang bermuka dua, jejaring sosial pertemanan yang memiliki seribu satu manfaat dari satu sisi, namun memiliki berjuta mudharat di sisi lain.

Sebuah kasus seperti yang terdapat dalam buku ini. Kasus yang menimpa Putri bukan nama sebenarnya, seorang gadis remaja berumur 15 tahun yang harus kehilangan ‘’mahkotanya’’, setelah dia terjebak dalam gelapnya dunia maya. Dia tertipu oleh rayuan seorang pria berumur 32 tahun yang dikenalkan melalui situs jejaring sosial. Berawal dari perkenalan melalui dunia maya, hubungan mereka berlanjut hingga dalam dunia nyata dan berakhir dalam jurang kenistaan.

Bahkan, 700 tokoh muslim di Surabaya menghawatirkan keberadaan facebook, dan mendesak ulama Jatim untuk mengeluarkan fatwa dalam menyikapi maraknya pengunaan facebook tersebut. Mereka menilai menjamurnya jejaring sosial tersebut dirasa akan memberikan dampak negatif bagi umat muslim di Indonesia, dan dapat digunakan untuk transaksi seks terselubung.

Dalam buku ini penulis juga menyo-roti tentang maraknya jejaring sosial dan dampak negatifnya dalam masyarakat muslim apalagi di kalangan pemuda. Buku ini sangat gamblang dalam membedah apa itu cinta? Bagaiman menyikapinya dan mengendalikannya?

Buku ini diawali dengan uraian memesona yang mengembuskan semilirnya angin cinta yang membuai, dengan selingan kisah-kisah percintaan dari generasi ke generasi yang menghadirkan romantisnya orang-orang yang dilanda asmara. Tersebutlah Qais yang tergila-gila dengan Laila, dan juga Qais yang rela mati demi kekasihnya Lubha. Selain itu, buku ini pun dihiasi dengan syair-syair romantis percintaan yang sering didendangkan oleh orang-orang yang dimabuk cinta.

Mengapa bisa demikian? Buku ini akan mengajak Anda menguak misteri cinta. Berkelana mengenal cinta lebih dalam. Tentang keindahannya, bahayanya, hal-hal yang dapat merusaknya, hingga kisah tragis dan bahagia orang-orang yang dibuai cinta. Asyik, dahsyat dan mendebarkan! Selamat menikmati!***

Edi Sarjani
Mahasiswa Jurusan Ilmu Pemerintahan Unri, bergiat di Forum Lingkar Pena (FLP) Pekanbaru.

99%, Buka-bukaan Soal Cinta

Cinta…

Apa gerangan cinta itu?
Mengapa harus bercinta?

CINTA, topik yang selalu jadi omongan remaja. Semua orang senang bicara cinta. Film-film atau tayangan bertema cinta nggak sepi dari penonton. Lagu-lagu percintaan disukai jutaan pendengar, dan novel-novel kisah romantis laris manis di pasaran.

Sekarang giliran ilmu yang bicara seputar percintaan. Bercinta, mencintai, dicintai, jatuh cinta, mabuk cinta, dan sejenisnya. Atau kenapa putus cinta? Kenapa si-dia menolak cintamu? Serentetan pertanyaan mengenai cinta dapat terjawab dalam buku ini.

Buku ini juga mempunyai nilai plus. Dengan memiliki dan membaca langsung buku bercover dominan putih-merah ini, kamu bisa menjadi “Dokter Cinta” sekaligus “Peneliti Cinta” buat kamu, keluargamu, temanmu, dan juga “musuh-musuhmu”. Hahaha, lebai yah? Sip. Nggak bakalan rugi deh pokoknya.(l/uli)

Idola Remaja: Masalah dan Solusi

MASALAH pertemanan, hubungan percintaan atau problem keluarga yang sulit dipecahkan? Kirim pertanyaan-pertanyaanmu ke Ask Annie. Ayo, kami tantang kalian! Semua surat yang masuk akan diseleksi untuk dimuat di koran Clayton High School Register. Nama dan alamat e-mail koresponden dijamin akan dirahasiakan.
Dear Annie,

Namaku Jenny Greenley. Kata teman-teman, aku pintar menghadapi masalah. Guru-guru juga memercayaiku, sampai ketika idola remaja Luke Striker mau “sekolah” untuk meriset peran bagi film terbarunya, aku yang diminta jadi pendamping.

Aku bukan tipe cewek yang suka cowok tipe idola remaja, tapi ternyata Luke keren juga ya! Cowok itu nggak hanya modal tampang, dia juga bijaksana. Dia bilang aku ini bukan pintar menghadapi masalah, tapi malah tukang menimbun masalah! Awalnya aku tidak terima pendapatnya itu, tapi kemudian aku berusaha bersikap lebih berani.

Hasilnya: sahabatku marah padaku, aku keluar dari paduan suara padahal beberapa hari lagi ada perlombaan, dan sahabatku yang lain putus dari pacarnya. Keadaan jadi kacau banget, apa yang harus kulakukan? Annie, tolong!(g/uli)

Kiat Sukses Jadi Orator (Pembicara)

Buku 25 Kiat Dahsyat Menjadi Pembicara Hebat

Buku 25 Kiat Dahsyat Menjadi Pembicara Hebat

Kehidupan yang kita jalani menuntut untuk dapat berinteraksi dengan orang-orang sekitar. Karena manusia adalah makhluk sosial, ia tak dapat hidup sendiri meski menjadi penguasa hebat sekalipun. Di dalam interaksi ini adakalanya kita dituntut sebagai pendengar, namun pada waktu yang lain kita juga diharuskan menjadi pembicara yang bijak. Tak semua orang memiliki seni dan kemampuan bicara yang baik saat berinteraksi dengan orang lain, terlebih saat berbicara di sebuah forum maupun kumpulan masyarakat luas. Keterampilan berbicara dengan baik di depan orang ramai adalah hal yang perlu dilatih. Tak hanya sehari dua hari, namun membutuhkan proses.

Di tengah masyarakat, profesi seperti guru, dosen, trainer, pembicara seminar, orator, penceramah dan sebagainya merupakan profesi yang me-nuntut para pelakunya mampu berbicara dan berkomunikasi menarik dengan para pendengarnya. Keberhasilan dari seorang pembicara dalam menyampaikan sesuatu hal kepada pendengarnya juga tidak terlepas pengaruhnya dari seberapa besar kemampuan teknik berkomunikasi yang dimiliki pembicara tadi.

Sebagai contoh, adakalanya kita merasa bosan dan tidak mengerti sama sekali dengan penjelasan seorang dosen, hanya karena gaya menjelaskan dosen tersebut bersifat monoton, berjam-jam duduk dengan suara pelan tanpa mempedulikan kondisi mahasiswa yang sudah terpecah konsentrasinya. Atau pada saat kita mengikuti pengajian bersama seorang mubaligh yang gaya penyampaiannya tidak menarik dan membosankan. Jangankan mengambil makna dari pesan yang disampaikan mubaligh tadi, malah terkadang justru gunjingan dan cemooh yang muncul disebabkan rasa kantuk yang kerap melanda pendengar.

Bila kita termasuk orang-orang yang memiliki kemampuan buruk pada saat berbicara di depan orang ramai, maka buku 25 Kiat Dahsyat Menjadi Pembicara Hebat inilah solusinya. Buku yang ditulis oleh Rob Abernathy salah seorang staf pengajar di University of Phoenix dan University of California bersama rekannya Mark Reardon (Chief Operating Quantum Learning Network) memberikan suguhan menarik berupa kiat-kiat ampuh bagi para pembicara untuk dapat tampil memukau di hadapan pendengarnya.

Buku ini mena-warkan kepada para trainer, guru, presenter dan sebagainya beberapa trik-trik jitu, di antaranya; bagaimana memaksimalkan pembelajaran, meningkatkan rasa percaya diri, mempererat hubungan dengan pendengar, mengefektifkan dampak pada pendengar, me-ngendalikan kegusaran, meningkatkan daya ingat dan sebagainya. Buku ini menampilkan pemanfaatan strategi pembelajaran yang sesuai otak, sehingga mampu melejitkan kemampuan alamiah seseorang dalam menyampaikan presentasi.

Seperti diungkapkan oleh penulis buku ini dalam kutipan kata pengantar, bahwa kiat-kiat dahsyat yang ada di dalam buku ini sebagian bersifat orisinil dan ada pula yang modifikasi. Kiat-kiat dahsyat ini telah diuji dan digunakan untuk peserta dari pelbagai usia dan tingkatan. Kiat-kiat ini selalu terbukti efektif, memberikan nilai tambah pada teknik pengaturan dan penyampaian informasi. Kiat-kiat ini dipandang sebagai alat yang dapat dikombinasikan dengan skill dan kemampuan alamiah seorang pembicara.

Buku yang tergabung dalam jenis buku pengembangan diri ini cukup padat dan kreatif. Gaya bahasa yang ditampilkan cukup inspiratif dan memotivasi. Pemaparannya singkat, mudah dipahami dan logis. Setiap kiat yang jelaskan dalam buku ini dilengkapi dengan simulasi sederhana yang dapat kita coba untuk latihan menjalankan kiat yang bersang-kutan. Kata-kata inspiratif dari para tokoh hebat juga bertaburan kita temukan dalam buku ini. Meski keseluruhan halaman buku tanpa warna, bentuk SmartBook tadi membantu kita secara efektif untuk memahami, merasakan dan melaksana-kan tiap-tiap kiat yang dije-laskan.

Buku terjemahan yang memiliki judul asli Hot Tips: 25 Ways to Enhance Your Effectiveness as a Communicator ini layak dijadikan koleksi oleh orang-orang yang berprofesi sebagai pembicara, seperti; penceramah, guru, presenter, trainer dan sebagainya. Namun demikian buku ini juga perlu dimiliki oleh setiap orang yang ingin lebih baik tampil dan berbicara di depan umum. Sebab, setiap dari kita suatu ketika tanpa kita minta akan berada pada posisi pembicara. Buku yang diterjemahkan oleh Ria Sirait ini juga menjadi pelengkap buku bertema serupa yakni, Membaca Pikiran Orang Lewat Bahasa Tubuh yang ditulis oleh Dianata Eka Putra terbitan Mizan. Buku ini menjelaskan tentang kiat memahami bahasa tubuh yang dapat menjadi pesan dari seseorang tanpa melalui kata-kata serta bagaimana kita melatih bahasa tubuh kita.***

Sugiarti Ssi
Bergiat di FLP Riau
suzie_chem03@yahoo.com

Novel Gadis Kota Jerash

Darah, air mata, jerit pilu yang begitu menyayat tatkala kehilangan orang yang teramat dikasihi, peperangan, ledakan bom yang meluluhlantakkan gedung-gedung, perkebunan, dan jalan raya, adalah pemandangan yang sungguh sangat menyedihkan di negeri Pelestina beberapa waktu lalu.

Seluruh dunia ikut mengutuk tatkala Yahudi menyerang dengan teramat kejamnyabersama bala tentaranya. Seperti tak memiliki hati nurani lagi, mereka membunuh ribuan manusia tak berdosa.

Namun dalam isak tangis kepedihan, ada secercah se-nyum kebanggaan yang terpancar tatkala melihat kaum muslimin yang berperang membela harga diri dan ne-geri tercinta gugur dalam keadaan syahid.

Begitu bangganya mereka, hingga tak sedikit pun rasa takut menghampiri hati mereka tatkala mereka dihadapkan dengan maut. Syahid telah menjadi cita-cita agung yang terus berkobar hingga akhir zaman.

Begitu pula yang dirasakan oleh Paman Harun dan Bibi Nauroh dalam cerpen berjudul ‘’Gadis Kota Jerash’’ saat mengetahui kakak dan abang iparnya gugur sebagai syuhada dalam pertempuran melawan tentara Yahudi.Kesedihan yang mereka rasakan tak sebanding dengan kebanggan mereka terhadap perjuangan yang telah dilakukan saudaranya itu hingga Najma pun menjadi yatim piatu.

Paman Harun dan Bibi Nauroh merasa memiliki kewajiban untuk memelihara Najma menjadi anak yang salehah. Sayangnya kenyataan yang mereka hadapi tak sesuai dengan yang mereka harapkan.

Najma tumbuh menjadi anak yang sangat bertolak belakang dengan kedua orang tuanya yang bergelar syahid dan syahidah itu. Bahkan Najma tak mengakui bahwa ia memiliki darah Palestina. Ia lebih bangga bila semua orang mengetahui bahwa ia adalah gadis yang berasal dari kota Jerash.

Betapa Paman Harun dan Bibi Nauroh tak kuasa menahan kepedihan yang menusuk hati mereka. Apalagi saat mengetahui Najma yang ingin ‘’menjual dirinya’’ dengan mengikuti festival penari kota Jerash yang benar-benar telah membutakan hatinya oleh kemegahan Oval Plaza yang menjadi kebanggaan seluruh rakyat Yordania dan mata dunia itu. Najma benar-benar telah menodai pengorbanan kedua orang tuanya yang syahid dalam merebut Al-Quds melawan Yahudi, dan mengkhianati darah Palestina yang mengalir dalam dirinya. Ia tak peduli atas ketidaksetujuan Paman Harun dan Bibi Nauroh yang telah mengasuhnya sejak kecil di Yordania.

Lalu, jika sang Paman berkata bahwa ia terlalu mulia untuk sekadar menjadi seorang penari, lantas apakah yang lebih pantas untuknya? Akankah suatu saat nanti hati Najma yang sekeras batu itu menjadi luluh dan tersadar hingga ia pun berubah menjadi seorang gadis yang santun dan ‘’menghijab’’ tubuhnya dari perbuatan maksiat? Atau ia tetap pada pendiriannya?

Gadis Kota Jerash adalah salah satu dari cerpen-cerpen pilihan dalam antologi kasih ini. Masih ada enam belas kisah lainnya yang diramu dalam kekuatan luka, air mata, perasan dan cinta. Semuanya dipersembahkan, untuk sebuah negeri yang masih tercabik, Palestina. Negeri Palestina yang penuh duka memang selalu menggoda para cerpenis untuk menuliskannya dalam karya.

Ini tentu bukan eksploitasi, tapi ungkapan solidaritas dan rasa peduli pada nasib sesama. Persembahan cerpen-cerpen yang indah sekaligus berurai air mata dalam buku ini mencoba mengetuk hati pembaca untuk ikut mendorong ‘’kemerdekaan’’ saudara-saudara kita di Palestina.***

Ahmad Ijazi H
Mahasiswa PBI UIN Suska Riau, bergiat di FLP Pekanbaru

Novel A Message of Love

Cover Novel A Message of Love

Cover Novel A Message of Love

Setiap manusia yang hidup di muka bumi ini pasti pernah bermimpi. Banyak kejadian-kejadian indah dan menyenangkan terbawa dalam mimpi. Terkadang ada pula mimpi yang menyeramkan saat kita dicekam ketakutan oleh sosok mahluk misterius yang datang menggerayangi tidur kita hingga kita menjadi tak tentram. Namun tak jarang pula peristiwa-peristiwa yang kita alami dalam mimpi itu menjadi kenyataan.

Hal itulah yang juga dialami Zahra, seorang gadis cantik dan lembut, dalam novel berjudul A Message of Love ini. Zahra bermimpi mendapatkan sebuah pesan misterius untuk mencari sebuah buku kecil milik kakeknya. Dengan ditemani kedua sahabatnya, Zahra pun melakukan pencarian di berbagai tempat. Banyak halangan dan rintangan berat yang mereka hadapi, namun semua itu tak menyurutkan ambisi Zahra sedikit pun untuk menemukan buku kecil milik kakeknya itu lalu menguak rahasia yang tersembunyi di balik buku itu.

Namun pencarian yang mereka lakukan tak juga membuahkan hasil. Zahra menjadi putus asa. Ambisinya yang pada awalnya menggebu-gebu menjadi melemah seperti kehilangan semangat. Hingga akhirnya, Zahra dan kedua temannya itu bertemu dengan Khairi, sosok pemuda desa yang sederhana dan rendah hati. Setelah berkenalan dan berbincang-bincang, timbul perasaan aneh yang mendera hati Zahra. Ia benar-benar kagum dan terpesona akan kecerdasan Khairi yang akhirnya banyak membantu misi Zahra untuk menemukan buku kecil milik kakeknya itu.

Seiring berjalannya waktu, perasaan di hati Zahra tak bisa dibendung lagi. Begitu pula dengan Khairi yang ternyata juga sangat mengagumi Zahra yang berwajah cantik dan memiliki semangat pantang menyerah itu. Jalinan cinta pun hadir di antara mereka. Zahra pun didekap dilema, memilih antara dua dua pilihan: karirnya yang menanjak atau melabuhkan hidupnya pada sosok Khairi yang sangat kuat menjujung adat leluhur itu. Namun kepustusan terberat akhirnya ditempuh Zahra yang lebih memilih mengubur perasaan cintanya itu dan meninggalkan Khairi yang begitu tulus mencintainya.

Di sisi lain ada hal terpenting yang harus Zahra selesaikan, yaitu menyusun kepingan puzzle tentang buku kecil sang kakek yang misterius itu. Sampai akhirnya setelah berjuang keras, Zahra akhirnya mampu menyelesaikan puzzle itu dengan sempurna. Namun belum sempat ia memecahkan teka-teki di balik buku itu, datang pula kepingan baru yang ditawarkan oleh seorang misterius bernama ‘’Sahabat’’ kepadanya. Benarkah kepingan-kepingan puzzle itu adalah serupa mozaik berbahaya yang telah merubah sikap Zahra dan bersiap-siap menghancurkan ketulusan Zahra? Bagaimana pula dengan nasib Khairi? Akankah Zahra kembali kepadanya dan menjalin ikatan cinta dengannya? Lalu siapa pula sebenarnya sosok misterius yang menamakan dirinya ‘’Sahabat’’ itu?

Novel ini memang cukup menegangkan. Rentetan peristiwa aneh yang dibalut dengan kejadian-kejadian misteri serta kisah cinta yang mengharukan, menjadi bumbu yang sangat menarik dan segar. Ditulis dengan gaya remaja, namun tetap menyajikan pesan moral yang kuat dengan alur cerita yang lancar dan tidak mudah ditebak. Novel ini tak semata menghibur dengan untaian tata bahasanya yang lincah, tapi juga memberikan pemahaman bahwa dengan kekuatan cinta dan ketulusan hati, mampu mendamaikan segala masalah yang kita hadapi. Banyak hikmah dan pelajaran berharga yang dapat dipetik setelah membaca novel ini.***

Ahmad Ijazi H
Mahasiswa PBI UIN Suska Riau, Bergiat di FLP Pekanbaru

Cinta Itu Ada

Kehidupan manusia dengan segala permasalahan yang muncul di dalamnya adalah suatu hal yang menarik. Tak heran jika seringkali menjadi bahan yang sangat menarik pula ketika dikisahkan dalam sebuah cerita. Apalagi ketika cinta menjadi bumbu utama dalam meramu karya sastra itu, cerita semakin asyik. Salah satunya pada Novel Gading-Gading Ganesha (3G) ini.

Cerita dalam novel ini berawal dari enam anak muda dari berbagai daerah di Indonesia, Slamet (Trenggalek), Poltak (Pematang Siantar), Ria (Padang), Benny (Jakarta), Gun Gun (Ciamis), dan Fuad (Surabaya), yang dipersatukan dalam sebuah persahabatan di kampus Jalan Ganesha, Institut Teknologi Bandung. Bersama-sama mereka mulai mengayunkan langkah dengan penuh idealisme dan cita-cita.

Slamet adalah putra Trenggalek pertama yang sanggup menembus ITB. Dia berangkat ke Bandung dengan kereta api klutuk, kereta api kelas paling murah dan itulah kali pertama dia naik kereta api, bercampur dengan para pedagang, buruh, ayam, pindang, dan telur asin. Kemiskinan tak menyurutkan langkahnya untuk mencapai level pendidikan tertinggi.

Poltak, mahasiswa asal Siantar yang dalam perjalanannya dari daerah asalnya ke Bandung naik bis Lintas Sumatera, berniat akan memperbaiki jalanan yang mirip kubangan kerbau sepanjang Siantar-Merak setelah lulus dari Teknik Sipil ITB.

Ria, gadis Padang jelita yang menjadi bunga kampus, rebutan dari hampir semua orang dan empat sekawan kos yang hanya berani berangan-angan itu, seorang tomboy yang ternyata hatinya sangat lembut dan rapuh. Karena begitu cantik, pandai dan serba berkecukupan, malah tak ada seorangpun yang berani mendekatinya.

Benny, seorang anak mami dari Jakarta yang sekolah ke ITB karena dipaksa kedua orang tuanya, bukan karena kemauannya sendiri. Benny adalah potret seorang anak yang sejak kecil diplot dan dijadikan projek bagi kedua orang tuanya.

Gun-gun, mahasiswa dari Ciamis yang sangat stereotipe sebagai orang Sunda yang merasa berada di comfort zone tanah kelahirannya, dan tidak berniat ke luar dari Bandung apapun yang terjadi. Walau Galunggung dan Tangkuban Perahu meletus beribu kali,Bandung tetaplah tempat berpijaknya.

Fuad asli Surabaya keturunan Arab-Madura, adalah seorang yang sangat percaya diri dan dari sononya memiliki gen keturunan ahli dagang. Sejak hari pertama penerimaan mahasiswa baru, Fuad yakin bahwa di ITB inilah dia mendapatkan muara bagi pengembangan minat politiknya. Fuad yang sangat itungan dan pelit itu kemudian tenggelam dalam eforia politik praktis dan sempat ditangkap dan dipenjara Poltabes, digebuki.

Waktu berlalu dan satu per satu mereka pun lulus. Selepas dari ITB, mereka menjalani kehidupan masing-masing, hingga akhirnya diakhiri dengan pertemuan kembali 25 tahun kemudian dengan satu kesadaran yang kembali mereka temukan. Cita-cita yang melambung tinggi serta harapan yang menggunung dari orang tua masing-masing, saudara dan masyarakat sejenak terlupakan karena kesibukan mencari materi dan survive dalam kehidupan penuh konsumersime.

Dalam pertemuan kembali setelah terpisah 25 tahun tersebut, mereka menghitung kembali bahwa sudah terlalu banyak nikmat diserap, melewati titik nol atau bahkan minus saat mereka masuk ITB, banyak waktu tersia-siakan oleh kesibukan yang self interest dan ternyata tidak banyak karya nyata dan kontribusi mereka berikan ke masyarakat dan kepada bangsa yang telah mensubsidi sekolah mereka.

Sungguh novel yang menyadarkan kita, bahwa kampus tidak hanya tempat menimba ilmu saja, tetapi juga untuk membangun karakter yang tangguh dan pantang menyerah. Suatu hal yang patut ditanamkan bagi semua orang: orang-orang di institusi yang selama ini mendikte kreativitas mahasiswa; mahasiswa yang selama ini selalu apatis; serta orang tua yang sesuka hati memaksakan kehendak.

Walau demikian, tampaknya penulis terlalu memaksakan deskripsi dengan cerita-cerita yang kurang nyambung. Bahkan ada penggalan cerita yang mungkin tidak terlalu penting dimasukkan dalam novel ini. Selain itu, alur bolak-balik yang kurang konsisten mungkin bakal membuat pembaca pemula agak kebingungan. Tapi kesalahan-kesalahan kecil ini tidak merusak pesan moral yang sungguh luar biasa. Terlebih setelah mengetahui bahwa di tempat kuliahnya kaum intelek (ITB, red) ternyata cinta itu ada.***

Indra Purnama
Aktif di Forum Lingkar Pena Wilayah Riau
prnm_indra@yahoo.com





Pacaran yang Nggak Dosa, Seperti Apakah?


YANG namanya pacaran, memang udah menjadi style hidup anak muda zaman sekarang. Zaman dulu, juga ada. Tapi nggak se-ngetren zaman sekarang ya. He he he…

Nah, buat yang punya pacar, apakah hubungan yang selama ini kamu jalani, halal atau haramkah? Ayo?
Banyak anak muda zaman sekarang, yang menyalahkan arti dari sebuah hubungan dalam pacaran itu. Katanya, kalo udah pacaran, ya udah, bisa mengelakuin semaunya berdua.

Akibat terpengaruh dari budaya luar merupakan salah satu alasan hubungan dalam pacaran itu disalahgunakan. Pun kurangnya bimbingan dari orangtua. Iman yang kurang kuat juga termasuk.Nah, buat para remaja yang ingin pacarannya nggak mengundang dosa, alias halal baca deh buku Pacaran Islami karangan Abu Vina Hamidah. Buku ini mengupas habis masalah berpacaran yang nggak mengandung dosa. Yups, sebagai buktinya, buku ini juga dilengkapi dengan kisah asmara nabi-nabi kita, seperti Nabi Yusuf dan Zulaikha berpacaran, Nabi Musa dan Shafura, sampai Nabi Muhammad SAW dengan Siti Khadijah.

Ups, buku ini ngajarin kamu untuk lebih baik lagi menjalani kehidupan di dunia, khususnya dalam hubungan berpacaran. Jadi, nggak usah pikir panjang dan nggak boleh malu kalo kamu baca buku ini. Ya, dibilang yang sok-sok alim gitu deh. Hehehe..Untuk yang lebih baik, nggak ada salahnya untuk kamu ketahui. Malah itu memberikan dampak positif bagi kamu. So, get this book!(l/d)

Secarik Kain di Kepalaku

Jilbaber Banget Gitu Loh…

Cover Buku Secarik Kain di Kepalaku

Cover Buku Secarik Kain di Kepalaku

Cewek-cewek muslim pastinya wajib banget mengenakan jilbab untuk menutupi auratnya.
Ini memang sudah dijelaskan di hadis dan Alquran. Memang sih, memakai jilbab itu nggak boleh hanya sekedar memakainya saja. Tetapi, harus dimaknai juga artinya. Memakai jilbab harus penuh dengan konsekuensi terhadap perubahan tingkah laku kita di masyarakat.

Berjilbab mengindentifikasi kita sebagai seorang wanita yang terhormat dan dikagumi. Jadi, jangan dengan kita berjilbab, kita melakukan yang aneh-aneh. Sehingga menimbulkan fitnah dan anggapan kepada orang, bahwa berjilbab sama saja dengan orang yang nggak berjilbab. Nah, jangan sampai ya.

Nah, untuk yang belum mengenakan jilbab, tetapi sudah mulai berniat untuk menggunakan jilbab, buku Secarik Kain di Kepalaku ini cocok banget buat kamu baca sebagai pedomanmu nanti. Coz, nih buku banyak banget berisikan kisah-kisah nyata yang inspiratif buat pemakai jilbab yang notabenenya memaknai jilbab hanya sekedar memakainya saja.

Agar kamu nggak dikatain begituan, buruan dong, baca buku itu, supaya semakin menambah kepercayaan dan keteguhan hatimu untuk mengenakan jilbab.

Jilbab Sang Peragawati Amatir, Jilbab Membawa Berkah, Jilbab Sang Dugem, Insyafnya si Ratu Gosip, Jilbab dan Alergi, dan lainnya, diantara judul cerita yang ada di buku Secarik Kain di Kepalaku bisa kamu nikmatin. Semua kisah nyata yang sehari-hari sering kita temuin. Inspiratif dan enak dibaca… Ayo, mari kita baca bukunya.(l/d)